merdeka.com |
Perkembangan ekspor Indonesia terus terkoreksi. Tercatat
pada Oktober 2012 hanya mencapai USD 15,67 miliar atau mengalami penurunan
sebesar 1,45 persen dibanding ekspor September 2012. Sementara bila dibanding
Oktober 2011 mengalami penurunan sebesar 7,61 persen.
Paling tidak, data Badan Pusat Statistik menunjukkan ekspor nonmigas per Oktober 2012 mencapai USD 12,68 miliar, turun 3,42 persen dibanding September 2012, sementara bila dibanding ekspor Oktober 2011 turun 8,75 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari–Oktober 2012 mencapai USD 158,66 miliar atau turun 6,22 persen dibanding periode yang sama tahun 2011, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD 127,03 miliar atau turun 5,70 persen.
Indonesia sendiri memiliki produk yang bisa diandalkan untuk meningkatkan ekspor ke berbagai negara terutama. Data Kementerian Perdagangan ada beberapa produk yang potensial meningkatkan ekspor, diantaranya
Paling tidak, data Badan Pusat Statistik menunjukkan ekspor nonmigas per Oktober 2012 mencapai USD 12,68 miliar, turun 3,42 persen dibanding September 2012, sementara bila dibanding ekspor Oktober 2011 turun 8,75 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari–Oktober 2012 mencapai USD 158,66 miliar atau turun 6,22 persen dibanding periode yang sama tahun 2011, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD 127,03 miliar atau turun 5,70 persen.
Indonesia sendiri memiliki produk yang bisa diandalkan untuk meningkatkan ekspor ke berbagai negara terutama. Data Kementerian Perdagangan ada beberapa produk yang potensial meningkatkan ekspor, diantaranya
1. Tanaman Obat
Produk tanaman obat Indonesia sangat disukai beberapa negara
seperti India, Malaysia, Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, Singapura, Perancis,
Singapura, Belanda, Jerman, Swiss, Korea Selatan, Argentina, Belanda, Jerman,
Australia, Hong Kong, Argentina, Thailand, Inggris dan Arab Saudi. Uni Emirat
Arab serta Yordania.
Data Kementerian Pertanian paling tidak, Indonesia memiliki mencapai 7500 spesies. Pada 2008 lalu, ekspor tanaman obat mencapai 7000 ton. Nilai ekspor tanaman obat Indonesia telah melebihi USD 19 juta.
Data Kementerian Pertanian paling tidak, Indonesia memiliki mencapai 7500 spesies. Pada 2008 lalu, ekspor tanaman obat mencapai 7000 ton. Nilai ekspor tanaman obat Indonesia telah melebihi USD 19 juta.
2. Rempah-Rempah
Indonesia saat ini masih sebagai penghasil bumbu-bumbuan
yang berkualitas. Bahkan masih diburu negara lain. Paling tidak rempah-rempah
asal Indonesia disukai Amerika Serikat, Vietnam, India, Belanda, Singapura,
Jerman, Jepang, Italia, Malaysia, Perancis, China, Australia. Thailand, Belgia,
Korea Selatan, Brasil, Inggris, Rusia, Kanada dan Pakistan.
Sampai semester pertama tahun ini, jumlah ekspor rempah-rempah termasuk Teh dan Kopi, mencapai USD 1,026 juta atau hanya berkontribusi sebesar 1,14 persen
Sampai semester pertama tahun ini, jumlah ekspor rempah-rempah termasuk Teh dan Kopi, mencapai USD 1,026 juta atau hanya berkontribusi sebesar 1,14 persen
3. Makanan Olahan
Soal makanan, Indonesia tidak ketinggalan. Bahkan produk ini
lambat laun menjadi potensi bagi Indonesia untuk dikirim keberbagai negara di
Dunia. Sebut saja Brownies dan produk kue kering lainnya.
Data Kementerian Perdagangan makanan olahan terutama dari tepung, pada semester pertama tahun ini mencapai USD 318 juta dengan pertumbuhan 10, 54 persen dibandingkan tahun lalu, atau berkontribusi sebesar 0,35 persen dari total ekspor nasional.
Paling tidak pasar yang menyukai makanan olahan asal Indonesia, diantaranya Amerika Serikat, Malaysia, Filipina, Singapura, Jepang, China, Kamboja, Thailand, Vietnam, Arab Saudi, Belanda, Inggris, Jerman, Hong Kong, Australia, Belgia, India, Spanyol, Korea Selatan, dan Taiwan.
Data Kementerian Perdagangan makanan olahan terutama dari tepung, pada semester pertama tahun ini mencapai USD 318 juta dengan pertumbuhan 10, 54 persen dibandingkan tahun lalu, atau berkontribusi sebesar 0,35 persen dari total ekspor nasional.
Paling tidak pasar yang menyukai makanan olahan asal Indonesia, diantaranya Amerika Serikat, Malaysia, Filipina, Singapura, Jepang, China, Kamboja, Thailand, Vietnam, Arab Saudi, Belanda, Inggris, Jerman, Hong Kong, Australia, Belgia, India, Spanyol, Korea Selatan, dan Taiwan.
4. Minyak Atsiri
Produk ini merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau
minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Paling tidak minyak ini merupakan
komponen penting dalam aromaterapi.
Paling tidak, data Kementerian Perdagangan untuk produk ini serta kosmetik wangi-wangi mencapai USD 360,38 juta atau meningkat 6,56 persen dibandingkan tahun lalu. Saat ini kontribusi ekspor dari minyak atsiri baru mencapai 0,40 dari total ekspor nasional.
Pasar yang menjadi tujuan dari produk ini diantaranya Amerika Serikat, Singapura, Perancis, India, Swiss, Spanyol,Jerman, Belanda, China, Inggris, Meksiko, Uni Emirat Arab, Turki, Italia, Brasil, Jepang, Pakistan, Hong Kong, Taiwan,dan Timor Timur.
Paling tidak, data Kementerian Perdagangan untuk produk ini serta kosmetik wangi-wangi mencapai USD 360,38 juta atau meningkat 6,56 persen dibandingkan tahun lalu. Saat ini kontribusi ekspor dari minyak atsiri baru mencapai 0,40 dari total ekspor nasional.
Pasar yang menjadi tujuan dari produk ini diantaranya Amerika Serikat, Singapura, Perancis, India, Swiss, Spanyol,Jerman, Belanda, China, Inggris, Meksiko, Uni Emirat Arab, Turki, Italia, Brasil, Jepang, Pakistan, Hong Kong, Taiwan,dan Timor Timur.
5. Kerajinan
Produk kreatif ini menjadi produk potensial asal indonesia
yang bisa mendorong neraca perdagangan dalam negeri. Kekhasan dan ragam produk
yang didominasi buatan UKM ini bisa menjadi kekuatan Indonesia meraih pasar
dunia.
Data Kementerian Perdagangan produk ini masih sangat kecil memberikan kontribusinya pada ekspor nasional, hanya di bawah satu persen dari total ekspor nasional. Pada 2012 ekspor baru mencapai USD 615 juta dan naik di 2011 menjadi USD 670 juta, dan pada 2013 juga sekitar USD 700 juta.
Pasar yang meminati produk tangan Indonesia diantaranya Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Jerman, Australia, Perancis, Belanda, Korea Selatan, Spanyol, Singapura, Italia, Malaysia, Afrika Selatan, Malaysia, Swedia, Uni Emirat Arab, China dan Brasil.
Data Kementerian Perdagangan produk ini masih sangat kecil memberikan kontribusinya pada ekspor nasional, hanya di bawah satu persen dari total ekspor nasional. Pada 2012 ekspor baru mencapai USD 615 juta dan naik di 2011 menjadi USD 670 juta, dan pada 2013 juga sekitar USD 700 juta.
Pasar yang meminati produk tangan Indonesia diantaranya Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Jerman, Australia, Perancis, Belanda, Korea Selatan, Spanyol, Singapura, Italia, Malaysia, Afrika Selatan, Malaysia, Swedia, Uni Emirat Arab, China dan Brasil.
0 komentar:
Posting Komentar