actualearth.org |
Ketika efek pemanasan global dan ancaman kehancuran mendera bumi, para ahli astronom berpaling ke tata surya mencari planet baru yang layak huni. Kenyataannya, sejauh ini belum ada planet yang suasananya 'senyaman' bumi kita.
Walaupun mungkin ada yang mendekati, jarak tempuhnya terlalu
jauh. Alternatif lain, manusia mencoba membentuk peradaban di planet Mars.
Tetap saja tak seindah bumi kita.
Sejujurnya, bumi benar-benar dipersiapkan sebagai tempat
tinggal manusia. Para ahli pun mengakui hal ini. Maka, akan aneh dan merupakan
'keajaiban super' bila kehidupan timbul secara 'tak sengaja' dari ledakan
big-bang dan mikro-organisme yang terbawa ke planet Bumi menjadi asal-usul
manusia, hewan, serta mahluk hidup lainnya.
Kalau teori tersebut benar, logika yang paling mungkin
adalah, tetap ada sebuah kekuatan besar yang mengatur agar proses pembentukan
tata surya, terutama bumi, berjalan tepat sesuai perhitungan. Nah, kekuatan
besar inilah yang menjadi bukti keberadaan Sang Pencipta.
Ada 13 fakta yang menjadikan bumi sebagai 'rumah' untuk
manusia, berikut alasannya dikutip dari foxnews.com
1. Orbit bumi terhadap bintangnya, matahari, memiliki jarak
yang presisi. Manusia tidak merasa terlalu panas, dan terlalu dingin. Kondisi
ini juga membuat air bisa pada bentuknya, cairan dan di beberapa bagian tetap
menjadi es. Di Mars dan Venus, ditemukan air juga. Namun, lingkungannya tak
memungkinkan air (es) tersebut mencair, mengalir layaknya sungai-sungai di
bumi.
2. Hanya bumi yang memiliki satelit paling tepat posisinya,
yakni bulan. Dengan keberadaan satu satelit, maka bulan bisa mengatur datangnya
air pasang serta air surut. Gravitasi antara bumi dan bulan pun begitu presisi
sehingga siklus di bumi menjamin kelangsungan hidup penghuninya.
3. Rotasi bumi terhadap matahari menjadikan pagi dan siang,
iklim dingin dan panas, semua terjadi sesuai dengan kondisi mahluk hidup di
dalamnya. Kita bisa menikmati matahari 12 jam dan bulan 12 jam, bisa menikmati
pergantian musim yang memungkinkan flora
melakukan regenerasinya. Sungguh keseimbangan yang penuh presisi.
4. Gravitasi bumi sangat pas. Kalau kita ke Mars atau bulan,
tak ada gravitasi sehingga manusia bisa melompat tinggi hingga puluhan meter.
Walau hal tersebut menarik, rasanya susah menjalani kehidupan dalam kondisi
demikian. Di mana hewan dan tumbuhan bisa hidup bila tanpa gravitasi?
5. Keberadaan Kutub Utara dan Selatan merupakan medan
magnetik yang menjaga kestabilan bumi.
6. Temperatur di bumi paling tepat untuk kehidupan. Bumi
kita memang memiliki tempat dengan suhu dingin serta suhu panas ter-ekstrim
(Antartika - 89,2 C, sementara di El Azizia, Libya, rekor terpanas mencapai 57
C). Tetapi, umumnya mahluk hidup ada dalam suasana suhu normal. Lagipula, suhu
ekstrim di dua tempat tersebut masih jauh lebih baik dari planet-planet lain.
7. Lebih dari 70% air meliputi bumi. Keberadaan air ini
justru menunjang setiap sendi kehidupan yang ada di bumi.
8. Hingga menjelang abad 20, kondisi bumi masih normal.
Tinggi air laut masih memungkinkan pulau-pulau tetap ada tanpa takut tenggelam.
Baru belakangan ini, ketika manusia semakin gencar melakukan perusakan terhadap
alam, maka bumi bereaksi. Air laut pun perlahan-lahan naik mengancam kehidupan
mahluknya.
9. Hutan yang hijau memungkinkan kehidupan berlangsung terus
turun-temurun. Proses fotosintetis menjamin kehidupan mahluk lainnya, hewan dan
manusia bisa memanfaatkan tumbuhan di atas bumi.
10. Bersama air, methane, dan unsur lain di atmosfir menjaga
kelangsungan hidup mahluk di atas bumi. Atmosfir selain menyelimuti bumi dari
ancaman sinar kosmik dan benda-benda asing, juga memungkinkan cahaya yang ada
terkontrol sehingga mahluk hidup tetap aman.
AFP/Getty Images |
11. Gempa bumi, letusan gunung berapi, memang jadi ancaman
bagi mahluk hidup. Bagaimanapun, tetap ada "bibit kehidupan" setelah
bencana. Sawah dan ladang semakin subur setelah erupsi gunung berapi.
12. Jatuhnya asteroid, meteor ke bumi relatif lebih 'aman'
berkat penjagaan atmosfir. Walau ancaman asteroid raksasa bisa menimbulkan
bencana besar di bumi, namun meteor-meteor kecil yang jatuh membawa
mineral-mineral yang dibutuhkan bumi ini.
13. Menurut perhitungan para peneliti, bumi tercipta sekitar
4,5 milyar tahun yang lalu. Kemudian berproses menjadi tempat yang layak huni
untuk kehidupan di atasnya. Bagi pengikut teori evolusi, saat inilah embrio
kehidupan dimulai. Untuk pernyataan ini mungkin saya, dan kalian, tetap
mempertanyakan apakah mungkin manusia ada dari mirko-organisme yang berevolusi?
Bagaimana dengan keberadaan dinosaurus, mengapa rantai evolusi mereka
melenceng? Belum lagi setiap sel pada manusia, hewan, dan tumbuhan, semua
bekerja sesuai fungsinya.
Rasanya, manusia sepintar apa pun harus mengakui keberadaan
pencipta di belakangnya.
source
0 komentar:
Posting Komentar