bbc.co,uk |
| “Bisa saja saya memusnahkan semua YAHUDI di DUNIA, tapi
saya sisakan sedikit saja yg hidup. agar kamu tau mengapa alasan saya membunuh
mereka” Ucapan Hitler |
Seringkali, tabiat, perilaku dan pendirian seseorang adalah
hasil dari pengalaman masa lalunya. Semasa kecil Hitler adalah seorang anak
yang tertolak, ayahnya sangat membencinya dan menganggap perilakunya yang
“antisosial” itu adalah sebuah kutukan kerena Alois Hitler (Ayah Hitler)
mengawini keponakannya sendiri. Adi (nama kecil Adolf Hitler) dilahirkan pada
tanggal 20 April 1889 di sebuah kota kecil di Austria dekat perbatasan Jerman.
Ayahnya adalah seorang yang keras dalam mendidik anak sedang ibunya baik kepadanya.
Ibunya adalah salah satu dari sedikit orang yang benar-benar
disayangi oleh Adolf. Ibunya sangat percaya bahwa anaknya adalah seorang
jenius, dan selalu menganggap anaknya normal, walaupun sejak kecil sudah
menunjukkan gejala destruktif dan antisosial. Umur 18 tahun, Adolf sudah
menjadi seorang yatim piatu setelah ibunya meninggal dunia sedangkan ayahnya
sudah meninggal terlebih dulu sebelumnya. Masa kecil yang diliputi dengan
kebencian dan abusement dari ayahnya ini memberikan andil besar dalam mental
dan kejiwaan Hitler dewasa.
Ada hal yang harus kita pahami bahwa, jangan pernah
meremehkan “dendam masa kecil”. Contoh lain juga bisa kita dapati dari kisah
Mao Tse Tung. Mao kecil pernah bersekolah di sekolah yang didirikan oleh para
missionaris dari Eropa, oleh sebab suatu hal Mao dimaki oleh salah satu Pastor
dengan makian yang bersifat rasialis “anjing kuning!” dan mulai saat itu Mao
tidak pernah kembali ke sekolah itu.
Membenci kaum agamawan. Kemudian menjadi pemimpim komunis
terbesar di China, juga menjadi pembunuh massal, jutaan kaum terpelajar dan
seniman tewas dibunuh dan dihukum kerja paksa dalam Revolusi Kebudayaan 1965.
Nggak kalah sadis dengan Hitler Sebuah dendam masa kecil; inilah bahayanya jika
itu dialami oleh seorang pemimpin!
Hitler awalnya bercita-cita menjadi seorang seniman (bukan
menjadi tentara/ politikus). Sebagai pecinta seni, maka dia mencoba mendaftar
ke sebuah fakultas seni di Wina, Austria, tetapi ditolak. Penolakan ini
memiliki dampak besar bagi dirinya.
Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang, sehingga dia selama
kira-kira setahun menjadi gelandangan, hidup dari belas kasihan orang lain di
jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci terhadap orang Yahudi, kaum imigran
yang hidup lebih mewah, dan ini dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang
sifatnya “Antisemit” oleh Walikota Vienna Karl Lueger.
Teori Lueger yang menyalahkan kekacauan ekonomi dan politik
kepada kaum Yahudi, mengispirasinya menjadi pembenci kaum Yahudi sepanjang
hidupnya. Ini pula yang membangun ideologinya dan menganggap bangsa Arya adalah
ras tertinggi. Banyak orang berkata, seandainya saja dia diterima di sekolah
seni tersebut, mungkin Hitler hanya akan menjadi seniman seperti Picasso
misalnya, mungkin sejarah juga akan lain ceritanya. Disinilah salah satu letak
pentingnya Hitler, dia mengubah sejarah (meskipun ke jalan yang dianggap
salah). Garis hidupnya bagaikan takdir yang tidak bisa diubah.
Di tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia 1 dan
Hitler masuk militer. Sewaktu perang di garis depan, dia terluka, dipulangkan
dan mendapatkan medali untuk keberaniannya. Selama perang, Hitler
berangsur-angsur menjadi seorang patriot untuk Jerman meskipun dia sendiri
bukan warga negara Jerman (dia lahir di Austria). Maka dari itu, sewaktu Jerman
kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena bagi Hitler, Jerman
adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para “pengkhianat” sipil, terutama
orang Yahudi sebagai penyebab Jerman kalah perang.
Jerman setelah kalah perang porak poranda. Keadaannya sangat
mengenaskan dengan kota-kota yang hancur, harga barang tinggi ditambah lagi
dengan datangnya gerakan-gerakan revolusi komunis. Hitler sendiri tetap berdiam
di militer. Hitler membenci orang-orang dari berbagai ideologi, termasuk
komunis (Karl Marx adalah seorang Yahudi), sosialis kapitalis dan liberal.
Sebenarnya karir militer Hitler hanya sampai Kopral, bisa dibayangkan betapa
hebatnya orang ini, dia menjadi Army Commander yang ditakuti seluruh dunia pada
Perang Dunia 2.
Tahun 1919 Hitler lalu bergabung dengan sebuah partai kecil
bernama Partai Pekerja Jerman dan meninggalkan karir militernya. Saat berhasil
menjadi pemimpinnya dan akhirnya mengubah namanya menjadi partai NAZI. Tahun
1920, Hitler menterbitkan simbol Swastika dan Tahun 1921 Partai ini semakin solid
dengan didukung oleh kelompok milisia SA.
Disinilah kita bisa melihat salah satu kejeniusan Hitler,
berorganisasi dan berpidato. Apapun yang Hitler katakan adalah seperti sebuah
“Religion’s order” yang membuat pengikutnya menjadi super fanatik.
Aku kagum pada sejarah jerman dalam perang dunia kedua.
BalasHapusthis post is very interesting and easy to read, I hope to visit again
BalasHapus